Jumat, 19 Oktober 2012

Keimanan Yang Tertukar Dengan Dunia



Seorang penyair kenamaan Al-A'sya meninggalkan Najd dengan tujuan ingin menemui Rasulullah, ia ingin memuji Rasul dengan bait-bait sya'ir yg telah ia karang sebelumnya dan menyatakan niatnya untuk masuk Islam. Di tengah perjalanan ia bertemu Abu Sufyan yang menawarkan seratus unta dengan syarat Al-A'sya tidak melanjutkan perjalanannya dan kembali kerumahnya. Penyair itu pun mengambil unta-unta itu dan kemudian pulang. Dia pulang dengan menunggang salah satu unta itu. Tiba-tiba unta itu melemparkannya hingga ia jatuh tersungkur, lehernya patah, dan mati dengan kegagalan mendapatkan agama dan kekayaan jiwa.

Bersyukurlah kita yang hari ini masih memegang kuat bendera syariat Islam yang pernah di kibarkan oleh Rasulullah saw. Dan semoga Allah memberi kekuatan untuk terus memegangnya hingga ruh lepas dari jasad.
Jika yang menghidupkan, yang mematikan, dan yang memberi rizki itu adalah Allah. Lalu, mengapa harus ada rasa taakut kepada sesama,...?? Menurut hemat saya, yang membuat kesuntukan, kegusaran, kegalauan dan keresahan itu adalah sikap bergantung kepada orang lain, keinginan mencari simpati mereka, keinginan untuk ingin selalu di puji, dan keinginan untuk agar tidak di cela. Padahal ini merupakan kelemahan dalam membangun jiwa yang bertauhid.

Allahumma inna na'udzubika minal hammi wal hazan wa na'udzubika minal 'ajzi wal kasal
i wa na'udzubika min gholabatid daini wa qahrir rijal.
Ya Allah, kami berlindung kpd-Mu dr rasa gundah & sedih, kami berlindung dari sikap lemah dan malas, kami berlindung dar isikap kikir, pengecut, dari tekanan hutang dan kejahatan orang-orang yang jahat.

Hakikat kekayaan bukanlah di saat melimpahnya harta, akan tetapi karunia yang di sambut hati deng anpenuh rasa syukur.
Hakekat kekayaan bukanlah di saat kita mendapatkan harta melimpah, akan tetapi di saat hati kita tidak menginginkannya. Itulah kaya hati yang mebebaskan si faqir sekalipun di belenggu rasa miskin dan kekurangan.

Alhamdulillah ala kulli hal...

Tidak ada komentar: